Kamis, 22 November 2012

kisi-kisi ulangan semester gasal 12/13

 Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Al Al Kafirun  Siswa dapat Menggolongkan surat-surat dalam Al Qur’an  Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan perintah toleransi  Siswa dapat menjelaskan sebab turunnya QS. Al Kafirun  Siswa dapat Menterjemahkan QS Al Kahfi : 29  Siswa dapat menjelaskan isi kandungan QS Al Kahfi : 29  Siswa dapat menjelaskan kandungan QS Al Mujadillah : 11  Siswa dapat Menterjemahkan QS Al Mujadillah : 11  Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Mujadilah : 11  Siawa dapat menjelaskan kandungan QS.Al Jumuah : 9-10  Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan perintah untuk untuk mencari dunia dan akhirat secara seimbang  Siswa dapat Mengidentifikasi perilaku dalam QS Al Jumuah : 9-10  Siswa dapat menjelaskan pengertian hari kiamat  Siswa dapat menjelaskan tahapan hari kiamat  Siswa dapat menyebut kan urutan rukun iman pada hari akhir  Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari kiamat  Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari kiamat yang tercantum dalam QS Al Qoriah ayat 4  Siswa dapat menjelaskan nama-nama alam selain alam dunia  Siswa dapat menyebutkan nama-nam lain hari kiamat  Siswa dapat menyebutkan fungsi iman pada hari akhir  Siswa dapat menyebutkan amalan yang pertama kali akan di hisab  Siswa dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan iman pada hari akhir  Siswa dapat menjelaskan pengertian adil  Siswa dapat menjelaskan ilmu akhlak  Siswa dapat menunjukkan perilaku adil pada orang tua.  Siswa dapat menyebutkan manfaat Rida.  Siswa dapat menjelaskan pengertian qonaah  Siswa dapat menyebutkan contoh amalan sunnah yang dicintai Allah.  Siswa dapat menyebutkan sikap dan perilaku rida  Siswa dapat menjelaskan pengertian riya’  Siswa dapat menunjukkan contoh perilaku amal sholeh  Siswa dapat menyebutkan syarat sahnya amal sholeh  Siswa dapat menjelaskan hokum pernikahan  Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan tujuan pernikahan  Siswa dapat menyebutkan rukun nikah  Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian talak  Siswa dapat menjelaskan pengertian ila’  Siswa dapat menjelaskan pengertian rujuk  Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan masa iddah  Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat wali nikah  Siswa dapat menjelaskan jalur masuknya islam di indonesia  Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan nama-nama wali songo  Siswa dapat menyebutkan nama-nama pendiri ormas islam di indonesia

kisi-kisi soal PAI kelas xi

 Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Al Al Kafirun  Siswa dapat Menggolongkan surat-surat dalam Al Qur’an  Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan perintah toleransi  Siswa dapat menjelaskan sebab turunnya QS. Al Kafirun  Siswa dapat Menterjemahkan QS Al Kahfi : 29  Siswa dapat menjelaskan isi kandungan QS Al Kahfi : 29  Siswa dapat menjelaskan kandungan QS Al Mujadillah : 11  Siswa dapat Menterjemahkan QS Al Mujadillah : 11  Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Mujadilah : 11  Siawa dapat menjelaskan kandungan QS.Al Jumuah : 9-10  Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan perintah untuk untuk mencari dunia dan akhirat secara seimbang  Siswa dapat Mengidentifikasi perilaku dalam QS Al Jumuah : 9-10  Siswa dapat menjelaskan pengertian hari kiamat  Siswa dapat menjelaskan tahapan hari kiamat  Siswa dapat menyebut kan urutan rukun iman pada hari akhir  Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari kiamat  Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari kiamat yang tercantum dalam QS Al Qoriah ayat 4  Siswa dapat menjelaskan nama-nama alam selain alam dunia  Siswa dapat menyebutkan nama-nam lain hari kiamat  Siswa dapat menyebutkan fungsi iman pada hari akhir  Siswa dapat menyebutkan amalan yang pertama kali akan di hisab  Siswa dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan iman pada hari akhir  Siswa dapat menjelaskan pengertian adil  Siswa dapat menjelaskan ilmu akhlak  Siswa dapat menunjukkan perilaku adil pada orang tua.  Siswa dapat menyebutkan manfaat Rida.  Siswa dapat menjelaskan pengertian qonaah  Siswa dapat menyebutkan contoh amalan sunnah yang dicintai Allah.  Siswa dapat menyebutkan sikap dan perilaku rida  Siswa dapat menjelaskan pengertian riya’  Siswa dapat menunjukkan contoh perilaku amal sholeh  Siswa dapat menyebutkan syarat sahnya amal sholeh  Siswa dapat menjelaskan hokum pernikahan  Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan tujuan pernikahan  Siswa dapat menyebutkan rukun nikah  Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian talak  Siswa dapat menjelaskan pengertian ila’  Siswa dapat menjelaskan pengertian rujuk  Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan masa iddah  Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat wali nikah  Siswa dapat menjelaskan jalur masuknya islam di indonesia  Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan nama-nama wali songo  Siswa dapat menyebutkan nama-nama pendiri ormas islam di indonesia

Sabtu, 20 Oktober 2012

BOARDING SCHOOL DAN PERANANNYA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendahuluan Memasuki abad ke 21, bangsa-bangsa di dunia sedang berlomba dalam pengembangan berbagai teknologi strategis di dunia global. Dampak perkembangan teknologi menyebabkan parubahan budaya, gaya hidup dan prilaku sangat drastis. Terutama budaya-budaya ketimuran (islami) semakin terjepit oleh budaya Barat yang dikemas dengan beragam media dan cara.[1] Isu globalisasi tidak terlepas dari booming ekonomi yang melanda dunia, yang menghilangkan semua sekat-sekat budaya, geografis, dan ideology sebuah Negara. Tidak hanya sampai disitu tetapi juga berkaitan dengan persoalan-persoalan lain, seperti budaya, social, agama, politik, pendidikan dan hampir seluruh aspek kehidupan.[2] Instabilitas (ketidakstabilan keadaan) yang selama ini melanda Indonesia, cukup mengganggu proses belajar mengajar di Indonesia, sehingga mengganggu terciptanya sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang. Melihat kondisi seperti ini, menurut Menteri Pendidikan Nasional Prof DR Yahya Muhaimin, semua harus selalu waspada, jangan sampai generasi muda kita menjadi generasi yang lemah (dhoif), cengeng dan tidak bisa berdiri sendiri. Untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus dijalin suatu kerja sama yang baik antara pihak sekolah, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri.[3] Dampak dari terjadinya globalisasi adalah terjadinya persaingan antar bangsa yang semakin tajam terutama dalam ekonomi serta bidang keilmuan dan teknologi. Hanya segara yang unggul dalam bidang ekonomi dan penguasaan IPTEK sajalah yang akan mengambil manfaat dari globalisasi. Keunggulan dalam bidang ekonomi dan teknologi hanya bisa dicapai dengan Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan demikian tantangan dalam menghadapi globalisasi adalah dengan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia dalam menghasilkan karya yang bermutu sebagai hasil dari penguasaan dalam bidang IPTEK. Terkait dengan kebutuhan untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas yang mampu bersaing di era global, maka perlu penajaman visi pendidikan sebagai upaya mempersiapkan SDM yang berkualitas. Dengan melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya antisipasi dengan melakukan perbaikan sistim pendidikan. Visi pendidikan nasional yaitu, ”mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermoral dan berakhlak" mengandung implikasi bahwa penyelenggaraan pendidikan haruslah mampu memadukan pendidikan ilmiah dengan pendidikan moral dan akhlak. Nilai-nilai agama adalah nilai-nilai universal yang dapat diimplementasikan dalam segala bidang. Oleh karena itu, islam sebagai agama yang memiliki nilai-nilai luhur yang ajarannya bersifat menyeluruh, melingkupi semua bidang kehidupan manusia menjadi alternative pilihan terbaik untuk dijadikan landasan pengembangan sistim pendidikan. Memasuki era baru ini, muncullah lembaga pendidikan "Boarding School" yang memadukan system pesantren dan sekolah umum. Dengan tujuan memberi bekal kefahaman agama dan IPTEK secara seimbang. A. Pembahasan 1. Pengertian Boarding School Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding dan school. Boarding berarti asrama. Dan school berarti sekolah. Boarding School adalah sistem sekolah berasrama, dimana peserta didik dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu. boarding school adalah sekolah yang memiliki asrama, di mana para siswa hidup; belajar secara total di lingkungan sekolah. Karena itu segala jenis kebutuhan hidup dan kebutuhan belajar disediakan oleh sekolah. 2. Factor-faktor Berkembangnya Boarding School Keberadaan Boarding School adalah suatu konsekuennsi logis dari perubahan lingkungan sosial dan keadaan ekonomi serta cara pandang religiusitas masyarakat. Dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan sosial yang kini telah banyak berubah, terutama di kota-kota besar. Sebagian besar penduduk tidak lagi tinggal dalam suasana masyarakat yang homogen, kebiasaan lama bertempat tinggal dengan keluarga besar satu klan atau marga telah lama bergeser kearah masyarakat yang heterogen, majemuk, dan plural. Hal ini berimbas pada pola perilaku masyarakat yang berbeda karena berada dalam pengaruh nilai-nilai yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat yang terdidik dengan baik menganggap bahwa lingkungan sosial seperti itu sudah tidak lagi kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan intelektual dan perkembangan anak. 2. Keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik, mendorong pemenuhan kebutuhan di atas kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Bagi kalangan menengah-atas yang baru muncul akibat tingkat pendidikan mereka yang cukup tinggi sehingga mendapatkan posisi-posisi yang baik dalam lapangan pekerjaan berimplikasi pada tingginya penghasilan mereka. Hal ini mendorong niat dan tekad untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak melebihi pendidikan yang telah diterima oleh orang tuanya. 3. Cara pandang religiusitas masyarakat telah, sedang, dan akan terus berubah. Kecenderungan terbaru masyarakat perkotaan sedang bergerak ke arah yang semakin religius. Indikatornya adalah semakin diminati dan semaraknya kajian dan berbagai kegiatan keagamaan. Modernitas membawa implikasi negatif dengan adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan ruhani dan jasmani. Untuk itu masyarakat tidak ingin hal yang sama akan menimpa anak-anak mereka. Intinya, ada keinginan untuk melahirkan generasi yang lebih agamis atau memiliki nilai-nilai hidup yang baik mendorong orang tua mencarikan sistem pendidikan alternatif.[4] 3. Karakteristik Boarding School Secara embrional, boarding school telah mengembangkan aspek-aspek tertentu dari nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Sejak awal berdirinya lembaga ini sangat menekankan kepada moralitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemandirian, kesederhanaan, dan sejenisnya. [5] Karakteristik system pendidikan Boarding School, diantaranya adalah: 1. Dari segi sosial, system boarding school mengisolasi anak didik dari lingkungan sosial yang heterogen yang cenderung buruk. Di lingkungan sekolah dan asrama dikonstruksi suatu lingkungan sosial yang relatif homogen yakni teman sebaya dan para guru pembimbing. Homogen dalam tujuan yakni menuntut ilmu sebagai sarana mengejar cita-cita. 2. Dari segi ekonomi, boarding school memberikan layanan yang paripurna sehingga menuntut biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu anak didik akan benar-benar terlayani dengan baik melalui berbagai layanan dan fasilitas. 3. Dari segi semangat religiusitas, boarding school menjanjikan pendidikan yang seimbang antara kebutuhan jasmani dan ruhani, intelektual dan spiritual. Diharapkan akan lahir peserta didik yang tangguh secara keduniaan dengan ilmu dan teknologi, serta siap secara iman dan amal saleh.[6] 4. Klasifikasi Boarding School Klasifikasi boarding school menurut jenisnya: 1. Menurut system bermukim siswa a. All boarding school: seluruh siswa bermukim di sekolah b. Boarding day school: sebagian siswa tinggal di asrama dan sebagian lagi tinggal di sekitar asrama c. Day boarding: mayoritas siswa tidak tinggal di asrama meskipun sebagian ada yang tinggal di asrama 2. Menurut jenis siswa a. Junior boarding school: sekolah yang menerima murid dari tingkat SD sampai SMP, namun umumnya tingkat SMP saja. b. Co-educational school: Sekolah yang menerima siswa laki-laki dan perempuan c. Boys school: Sekolah yang menerima siswa laki-laki saja d. Pre- professional arts school: Sekolah khusus untuk seniman e. Special-Need Boarding School: Sekolah untuk anak-anak yang bermasalah dengan sekolah biasa 3. Menurut system sekolah a. Military school: Sekolah yang mengikuti aturan militer dan biasanya menggunakan seragam khusus b. 5 day boarding school: Sekolah dimana siswa dapat memilih untuk tinggal diasrama atau pulang di akhir pekan 5. Perbedaan Boarding School dengan Sekolah Formal No. Kriteria Sekolah Formal Boarding School 1 Fasilitas Fasilitas standar sekolah umum Dilengkapi fasilitas hunian dan berbagai fasilitas pendukung (sarana ibadah, olahraga, dll) 2 Kegiatan harian Jadwal kegiatan terbatas pada KBM Jadwal kegiatan harian teratur 3 Sistem pendidikan Pengajaran formal di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler Pengajaran formal, ekstrakurikuler, pendidikan khusus /informal (keagamaan dll) 4 Aktivitas Siswa datang ke sekolah untuk belajar kemudian pulang Siswa belajar dan tinggal di sekolah, kehidupan siswa ada di sekolah 5 kurikulum Kurikulum standar Nasional Kurikulum standar Nasional, kurikulum Departemen Agama, dan kurikulum tambahan khas Boarding School 6 Karakter arsitektur Terdiri dari satu atau beberapa massa yang kompak Banyak massa yang menyebar dengan massa hunian umumnya mengelilingi massa hunian 7 Pemanfaatan waktu Waktu sangat terbatas pada KBM Tidak terbatas di jam belajar, juga di jam pelajaran 8 Proses pendidikan Perhatian guru tidak optimum, karena keterbatasan waktu dan perbandingan jumlah siswa dan guru yang relative besar Perhatian lebih optimum, karena waktu interaksi yang dimiliki lebih banyak, perbandingan siswa dan guru lebih kecil 9 Jumlah siswa 40-45 orang Minimla 18 orang maksimal 30 orang 10 konsep Sekuler (memisahkan agama dan ilmu pengetahuan, dan penerapan kehidupan sehari-hari) Islam integrated (hal ini berdasar konsep ajaran islam yang meliputi bidang sosial, budaya, politik, science) 11 Nuansa religius Hampir tidak tampak Sangat kental, terlihat dari segi berpakaian dan kebiasaan Perbedaan Secara Terjemahan Arsitektural No. Kriteria Sekolah Formal Boarding School 1 kurikulum Tidak membutuhkan ruang belajar khusus Membutuhkan belajar khusus untuk tahfidz dan tarikh islam 2 Jumlah anak didik Ruang kelas berukuran minimum 90 m² (kapasitas 45 orang) Ruang kelas 72 m² (kapasitas 30 orang) dan ruang kelas 30 m² (kapasitas 18 orang) 3 Konsep Bebas Lingkungan sekolah islami (membangkitkan penghayatan terhadap nilai-nilai islam) bangunan sebagai penghayatan Islam 4 Nuansa religius Arsitektur tidak harus mendukung terjadinya pengalaman spiritual Arsitektur sangat mendukung, menggunakan keteraturan pola dan beradaptasi untuk ketenangan, menghubungkan ruang dalam dan ruang luar 5 Pembagian kelas Jumlah ruang kelas berdasarkan ruang murid secara keseluruhan Jumlah ruang kelas berdasarkan seluruh jumlah siswa putra dan putri 6 Fungsi masjid Peletakan masjid tidak menjadi focus perancangan Masjid aktif, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan komunitas sekolah. 1. Keunggulan Boarding School Banyak keunggulan yang terdapat dalam sistem asrama atau boarding school ini. Dengan sistem pesantren atau mondok, seorang siswa atau santri tidak hanya belajar secara kognitif, melainkan juga afektif dan psikomotor. Salah satu cara terbaik mengajarkan dunia afektif adalah pemberian teladan dan contoh dari para pemimpin dan orang-orang yang berpengaruh di sekitar anak. Dengan mengasramakan anak didik sepanjang 24 jam, anak didik tidak hanya mendapatkan pelajaran secara kognitif, melainkan dapat menyaksikan langsung bagaimana perilaku ustadz, guru, dan orang-orang yang mengajarkan mereka. Para siswa bisa menyaksikan langsung, bahkan mengikuti imam, bagaimana cara salat yang khusuk, misalnya. Ini sangat berbeda dengan pelajaran salat, misalnya, yang tanpa disertai contoh dan pengalaman makmum kepada imam yang salatnya khusuk. Jangan-jangan pelajaran di ke kelas bisa berbeda dengan pelaksanaan di rumah saat murid/santri melaksanakannya sendiri. Sistem boarding school mampu mengoptimalkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, maka sistem mesantren ini memiliki prasyarat agar para guru dan pengelola sekolah siap mewakafkan dirinya selama 24 jam. Selama siang dan malam ini, mereka melakukan proses pendidikan, baik ilmu pengetahuan, maupun memberikan contoh bagaimana mengamalkan berbagai ilmu yang diajarkan tersebut. Kelebihan-kelebihan lain dari sistem ini adalah sistem boarding lebih menekankan pendidikan kemandirian. Berusaha menghindari dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum). Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum diharapkan akan membentuk kepribadian yang utuh setiap siswanya. Pelayanan pendidikan dan bimbingan dengan sistem boarding school yang diupayakan selama 24 jam, akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala aktifitas siswa akan senantiasa terbimbing, kedekatan antara guru dengan siswa selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan segera terselesaikan, prinsip keteladanan guru akan senantiasa diterapkan karena murid mengetahui setiap aktifitas guru selama 24 jam. Pembinaan mental siswa secara khusus mudah dilaksanakan, ucapan, perilaku dan sikap siswa akan senantiasa terpantau, tradisi positif para siswa dapat terseleksi secara wajar, terciptanya nilai-nilai kebersamaan dalam komunitas siswa, komitmen komunitas siswa terhadap tradisi yang positif dapat tumbuh secara leluasa, para siswa dan guru-gurunya dapat saling berwasiat mengenai kesabaran, kebenaran, kasih sayang, dan penanaman nilai-nilai kejujuran, toleransi, tanggungjawab, kepatuhan dan kemandirian dapat terus-menerus diamati dan dipantau oleh para guru / pembimbing.[7] Sekolah berasrama biasanya mempunyai fasilitas yang lengkap, sebagai penunjang pencapaian target program pendidikan sekolah berasrama. Dengan fsilitas lengkap sekolah dapat mengekplaitasi potensi untuk membangun lembaga pendidikan yang kompeten dalam menghasilkan output yang berkualitas. Sekolah berasrama dapat merancang program pendidikan yang komprehensif-holistik dari program pendidikan kaagamaan, academic development, life skill sampai membangun wawasan global. Bahkan pembelajaran tidak hanya sampai pada tataran teoritis , tapi juga implementasi baik dalam konteks belajar ilmu ataupun belajar hidup. Dalam sekolah berasrama semua elemen yang ada dalam kompleks sekolah terlibat dalam proses pendidikan. Aktornya tidak hanya guru atau bisa dibalik gurunya bukan hanya guru mata pelajaran,tapi semua orang dewasa yang ada di Boarding School adalah guru. Siwa tidak bisa lagi diajarkan bahasa-bahasa langit, tapi siswa melihat langsung praktek kehidupan dalam berbagai aspek. Begitu juga dalam membangun religious society, maka semua elemen yang terlibat mengimplmentasikan agama secara baik. Sekolah berasrama mampu menampung siswa dari berbagai latar belakang yang berbeda. Siswa berasal dari berbagai daerah yang mempunyai latar belakang sosial, budaya, tingkat kecerdasan, kemempuan akademik yang sangat beraga, keadaan ini sangat kondusif untuk membangun wawasan nasional, dan siswa terbiasa berinteraksi dengan siswa yang berbeda. Sekolah berasrama berupaya secara total untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Makanya, banyak sekolah berasrama yang mengadop pola penidikan militer untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Tata tertib dibuat sangat rigid lengkap dengan sanksi-sanksi bagi pelanggarnya. 2. Problematika Boarding School Sampai saat ini sekolah-sekolah berasrama dalam pengamatan saya masih banyak mempunyai persoalan yang belum dapat diatasi sehingga banyak sekolah berasrama layu sebelum berkembang dan itu terjadi pada sekolah-sekolah boarding perintis. Faktor-faktornya adalah sebagai berikut: 1. Ideologi Boarding school yang tidak jelas Term ideology yang digunakan untuk menjelaskan tipologi atau corak sekolah berasrama, apakah religius, nasionalis, atau nasionalis-religius. Yang mengambil corak religius sangat beragam dari yang fundamentalis, moderat sampai liberal. Masalahnya dalam implementasi ideologinya tidak dilakukan secara kaffah. Terlalu banyak improvisasi yang bias dan keluar dari pakem atau frame ideology tersebut. Hal itu juga serupa dengan yang nasionalis, tidak mengadopsi pola-pola pendidikan kedisiplinan militer secara kaffah, akibatnya terdapat kekerasan dalam sekolah berasrama. 2. Dikotomi guru asrama vs guru sekolah Sampai saat ini sekolah berasrama kesulitan mencari guru yang cocok untuk sekolah berasrama. Pabrikan guru tidak “memproduksi” guru-guru sekolah berasrama. Akibatnya, masing-masing sekolah mendidik guru asramanya sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh lembaga tersebut. Guru sekolah (mata pelajaran) bertugas hanya untuk mengampu mata pelajarannya, sementara guru pengasuhan adalah tersendiri hanya bicara soal pengasuhan. Padahal idealnya, dua kompetensi tersebut harus melekat dalam Boarding school. 3. Kurikulum Pengasuhan yang tidak Baku Salah satu yang membedakan sekolah-sekolah berasrama adalah kurikulum pengasuhannya. Kalau bicara kurikulum academicnya dapat dipastikan hampir sedikit perbedaannya. Semuanya mengacu kepada kurikulum KTSP-nya produk DEPDIKNAS dengan ditambah pengayaan atau suplemen kurikulum international dan muatan local. Tapi kalau bicara tentang pola pengasuhan sangat beragam, dari yang sangat militer (disiplin) sampai ada yang terlalu lunak. Kedua-duanya mempunyai efek negative, pola militer melahirkan siswa yang berwatak keras dan terlalu lunak menimbulkan watak licik yang bisa mengantar sang siswa mempermainkan 4. Sekolah dan Asrama Terletak dalam Satu Lokasi Umumnya sekolah-sekolah berasrama berada dalam satu lokasi dan dalam jarak yang sangat dekat. Kondisi ini yang telah banyak berkontribusi dalam menciptakan kejenuhan anak berada di sekolah Asrama. Karena menurut Komaruddin Hidayat (Direktur Executive Madania), siswa harus mengalami semacam proses berangkat ke sekolah. Dengan begitu, mereka mengenyam suasana meninggalkan tempat menginap, berinteraksi dengan sesama siswa di jalan, serta melihat aktivitas masyarakat sepanjang jalan, sehingga siswa dituntut memiliki mobilitas tinggi, kesehatan dan kebugaran yang baik, dan dapat membaca setiap fenomena yang ada disekitarnya.[8] A. Peranan Boarding School Terhadap Pengembangan Pendidikan Islam Islam adalah agama yang sangat mementingkan bahkan mewajibkan penganutnya untuk selalu menuntut ilmu. Islam menyamakan menuntut ilmu dengan ibadah, dan memberikan pujian yang sangat tinggi pada orang yang berilmu serta mengangkat derajat mereka diantara diantara manusia lain. Secara konteks, perintah itu tidak terbatas pada ilmu agama dan ibadah saja, melainkan diperintahkan pula untuk menguasai semua cabang-cabang keilmuan, seperti ilmu psikologi, sains, social, alam, politik, dan sebagainya (QS. At-taubah:122).[9] Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini, kekhawatiran dan kegelisahan umat islam menghadap tantangan dunia global merupakan problem besar. Lembaga pendidikan Islam harus mengambil peran dalam memelihara dan membentengi umat Islam dan generasi penerusnya. Lembaga pendidikan islam harus membuat inovasi jika tidak ingin dianggap ketinggalan zaman. Sebagai solusi untuk meraih hasil maksimal dalam memadukan pendidikan Islam (IMTAQ) dan IPTEK, baik institusional ataupun interaksional adalah dengan mengembangkan konsep boarding school. Sesungguhnya konsep boarding school bukan sesuatu yang baru dalam system pendidikan Indonesia. Karena sejak lama konsep boarding school dikenal dengan konsep pondok pesantren. Pondok Pesantren ini adalah cikal bakal boarding school di Indonesia. Dalam lembaga ini diajarkan secara intensif ilmu-ilmu keagamaan dengan tingkat tertentu sehingga produknya bisa menjadi “Kiyai atau Ustadz” yang nantinya akan bergerak dalam bidang dakwah keagamaan dalam masyarakat. Kehadiran boarding school telah memberikan alternative pendidikan bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya. Seiring dengan pesatnya modernitas, dimana orang tua tidak hanya Suami yang bekerja tapi juga istri bekerja sehingga anak tidak lagi terkontrol dengan baik maka boarding school adalah tempat terbaik untuk menitipkan anak-anak mereka baik makannya, kesehatannya, keamanannya, sosialnya, dan yang paling penting adalah pendidikanya yang sempurna. Selain itu program boarding school merupakan salah satu jawabah atas kegelisahan masyarakat akan rendahnya daya saing madrasah aliyah dalam persaingan merebutkan kursi PTN umum ternama baik melalui jalur beasiswa maupun jalur tes. Program boarding school selain menekankan ilmu-ilmu keagamaan juga memperhatikan materi-materi dasar keilmuan, seperti matematika, biologi, fisika, kimia, bahasa Inggris dan computer.[10] Boarding school memiliki peranan penting dan strategis dalam pembentukan akhlak yang paripurna, hal ini bisa dicermati dari latar belakang berdirinya boarding school yang memadukan kurikulum pesantren dengan sekolah umum. Sejak munculnya konsep boarding school pada tahun 1990an, proses pelaksaannya diarahkan pada: 1. Mengembangkan lingkungan belajar yang Islami 2. Menyelenggarakan program pembelajaran dengan system mutu terpadu dan terintegrasi yang memberikan bekal kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional, serta kecakapan hidup (Life Skill). 3. Mengelola lembaga pendidikan dengan sistem manajemen yang efektif, kondusif, kuat, bersih, modrn dan memiliki daya saing. 4. Mengoptimalkan peran serta orang tua, masyarakat dan pemerintah. Dari berbagai proses yang diterapkan di boarding school tersebut, tujuan dan hasilnya dapat diarahkan untuk: 1. Menghasilkan generasi yang beraqidah, shalih, berprikebadian matang, mandiri, sehat, disiplin, bermanfaat tinggi. 2. Menghasilkan generasi berprestasi dalam akademik dan daya saing tinggi 3. Menghasilkan generasi yang memiliki kecakapan dan keahlian dalam menunjang kehipannya. 4. Menghasilkan generasi mandiri, kreatif, inovatif dan jiwa wirausaha.[11] B. Kesimpulan Instabilitas (ketidakstabilan keadaan) yang selama ini melanda Indonesia, cukup mengganggu proses belajar mengajar di Indonesia, sehingga mengganggu terciptanya sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang. Melihat kondisi seperti ini, menurut Menteri Pendidikan Nasional Prof DR Yahya Muhaimin, semua harus selalu waspada, jangan sampai generasi muda kita menjadi generasi yang lemah (dhoif), cengeng dan tidak bisa berdiri sendiri. Untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus dijalin suatu kerja sama yang baik antara pihak sekolah, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Factor-faktor pendukung berkembangnya boarding school adalah: 1. Lingkungan sosial yang kini telah banyak berubah, terutama di kota-kota besar. 2. Keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik, mendorong pemenuhan kebutuhan di atas kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. 3. Cara pandang religiusitas masyarakat telah, sedang, dan akan terus berubah kea rah yang lebih baik Berdasarkan faktoe-faktor tersebut di atas, peranan boarding school di Indonesia diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk menciptakan generasi yang memiliki kekuatan IMTAK dan IPTEK yang mampu bersaing di dunia global. ________________________________________ [1] A. Halim Fathani Tahya, “Boarding School dan Pesantren Masa Depan”, dalam http://masthoni.wordpress.com/2009/06/14/boarding-school-dan-pesantren-masa-depan/#more-162 (14 Juni 2009). [2] Sutrisno Muslimin, “Boarding School: Solusi Pendidikan Untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan”, dalam http://sutris02.wordpress.com/ [3] Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2008), 246. [4] Profil Boarding school SMAN 1 Surakarta, dalam http://boardingschool.wordpress.com/sekilas-boarding-school/ [5] Diolah dari berbagai sumber: Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, hal.251-253. http://www.nfbs.or.id/?q=topik/kelembagaan/09/10/2009/visi-misi-dan-tujuan. http://boardingschool.wordpress.com/sekilas-boarding-school/. http://www.gemari.or.id/artikel/683.shtml. ________________________________________ [6] A. Halim Fathani Tahya, “Boarding School dan Pesantren Masa Depan”, dalam http://masthoni.wordpress.com/2009/06/14/boarding-school-dan-pesantren-masa-depan/#more-162 (14 Juni 2009). [7] Abd A’la, Pembaruan Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2006), 49. [8] Ibid. ________________________________________ [9] Ginandjar Kartasasmita, Peran Pondok Pesantren Dalam Membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang Berkualitas, dalam www.ginandjar.com [10] Khusnul Khotimah, Islam dan Globalisasi: Sebuah Pandangan Tentang Universitas Islam, (Komunika, Vol.3 No.1 Januari-Juni 2009 pp.114-132) [11] http://www.gemari.or.id/artikel/683.shtml, 8 Juli 2012.

Jumat, 25 Mei 2012

kisi-kisi ulangan akhir smt genap thn 2012 ( PAI )

Ø Siswa dapat menulis QS Ar Ruum : 41
Ø Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Al A’raaf : 57 dan Arruum ayat 41
Ø Siswa dapat menterjemahkan potongan ayat surat shad : 27
Ø Siswa dapat Menjelaskan kandungan QS Shaad : 28
Ø Siswa dapat Menjelaskan tugas manusia dalam alquran.
Ø Siswa dapat Menjelaskan fungsi  alquran
Ø Siswadapat Menjelaskan pengertian alquran
Ø Siswa dapat menjelaskan kandungan QS Yunus 37
Ø Siswa dapat menyebutkan nama lain al quran
Ø Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan isi kitab taurat, zabur dan alqur’an
Ø Siswa dapat menjelaskan tugas manusia QS. Adz Dzariyat : 56
Ø Siswa dapat menyebutkan shahabat yang mengusulkan pengumpulan Al Qur’an
Ø Siswa dapat menyebutkan rukun iman
Ø Siswa dapat Menyebutkan contoh sikap dalam menghargai karya orang lain.
Ø Siswa dapat menjelaskan QS.Al Maidah:2 tentang tolong menolong
Ø Siswa dapat Menyebutkan macam dosa
Ø Siswa dapat menjelaskan hokum pencurian dalam qs .Al Maidah : 38
Ø Siswa dapat menjelaskan hokum mengurus jenazah bagi yang masih hidup
Ø Siswa dapat menyebutkan syarat dan rukun sholat jenazah
Ø Siswa dapat menjelaskan air suci dan mensucikan
Ø Siswa dapat Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh
Ø Siswa dapat Menjelaskan perbedaan khatib dan da’i
Ø Siswa dapat Menjelaskan syarat dan rukun khutbah
Siswa dapat Menjelaskan  metode dakwah dalam QS. An Nahl : 125
Ø Siswa dapat Menjelaskan asal pelopor pembaharu islam
Ø Siswa dapat menjelaskan nama lain pembaharuan
Ø Siswa dapat Menjelaskan ajaran jamaludin al afgani
Ø Siswadapat Menjelaskan tokoh pembaharuan islam di indonesia

Jumat, 18 Mei 2012

DOA PERPISAHAN

Ilahi …. Rabbku Dzat Penabur Karunia
Runtunan Karuniamu Telah Melengahkan Aku Untuk Benar2 Bersyukur Padamu
Limpahan Anugrahmu Telah Melemahkan Aku Untuk Memuji Keagunganmu
Iringan Ganjaranmu Membuat Aku Lupa Untuk Memuliakanmu
Rangkaian Bantuanmu Telah Melalaikan Aku Untuk Memperbanyak Pujaan Atasmu
Inilah Kami .. Ya .. Ilahi
Yang Mengakui Limpahan Nikmat Tapi Membalasnya Tanpa terimakasih
Yang Menyadari Kesalahan Dan Kealpaan Tapi Tak Pernah Mau Bertaubat
Padahal Engkau Maha Kasih Dan Maha Sayang, Maha Baik Dan Maha Pemurah
Yang Tak Akan Mengecewakan Pencarinya Dan Tak Akan Menolak Para Pendambanya.
Ya Allah Kini Kami  Datang Menghampirimu Dengan Zikirmu
Kami Memohon Pertolonganmu Dengan Kerendahan Dan Kehinaankami
Walau  Sebenarnya Kami Malu Untuk Meminta Pertolonganmu
Karena Seringnya Kami  Melalaikan Perintahmu
Karena Cepatnya Kami Melakukan Laranganmu
Dan Karena Kurangnya Kami Mensyukuri Nikmatmu
Namun Kuberanikan Diriku Ya … Ilahi   ……    Bermohon Kepadamu
Karena Kami Tahu ….
Engkau Amat Pemurah Kepada Mereka Yang Menghadapmu
Dan Menemuimu Dengan Penuh Pengharapan
Semua Kebaikanmu Karunia  Semua Nikmatmu Anugerah
Ilahi……  Rabbku Yang Paling Santun Kepada Pemohon Ampun
Yang Mengabulkan Doa Orang-Orang Yang Berdoa
Saat Ini Ditempat Ini
Kami Hambamu Yang Hina Memujimu Yang Maha Mulia
Kami Hambamu Yang Lemah Memohon Pertolonganmu Yang Maha Kuasa
Kami Hambamu Yang Berdosa Bertaubat Kepadamu Yng Maha Pengampun
Kami Hambamu Yang Fakir Meminta & Berdoa Kepadamu Yang Maha Kaya
Berikanlah Kepada Kami Kemudahan Untuk Berbuat Taat
Dan Kesanggupan Untuk Menjauhi Maksiat
Luruskan Lidah Kami Dengan Dengan Kebenaran Dan  Hikmat
Penuhi Hati Kami Dengan Ilmu Dan Makrifat
Bersihkan Perut Kami Dari Haram Dan Subhat
Tahan Tangan Kami Dari Kezaliman Dan Khianat
Paligkan Pendengaran & Pandangan Kami Dari Segala Yng Tiada Manfaat
Karuniakanlah Kepada Ulama Kami Kezuhudan Dan Nasihat
Kepada Para Pemimpin Kami Keadilan Dan Menunaikan Amanat
Kepada Orang Tua Kami Penyesalan Dan Taubat
Kepada Para Pemuda Dan Pealajar Kesungguhan Dan Semangat
Kepada Para Wanita Rasa Malu Dan Taat
Ilahi …. Rabbku Yang Maha Bijaksana
Aku Memohon Kepadamu Dengan Kesucian Wajahmu Dan Cahaya Kudusmu
Jadikanlah Lulusan SMA 1 SUKODONO Ini
Lulusan Yang Benar-Benar  Bisa Memanpaatkan Ilmu Yang Dimilikinya
Sesuai Dengan Harapan Kedua Orang Tuanya Dan Masyarakat Yang Menantinya
Berikanlah Kekuatan Kepada Mereka Dalam Menegakan Kebenaran Dan Keadilan
Berikanlah Kepada Mereka Kesanggupan Untuk Menunaikan Titah Dan Amanahmu
Demi Dzahirnya Kerajaanmu Di Muka Bumi Ini
Karena Engkaulah Pemilik Kerajaan Langit Dan Bumi.
Tanamkanlah Pada Mereka Kejujuran Walaupun Terkadang Kejujuran Itu Menyakitkan
Berikanlah Kepada Mereka Keberanian Untuk Selalu Menyerukan
Bahwa Yang Benar Itu Benar Adanya Dan Bahwa Yang Salah Itu Salah Adanya
Ilahi …. Rabb Ku Yang Maha Menatap
Tataplah Kami Dengan Kasih Sayangmu, Sehingga Dengan Kasih Sayangmu Itu
Engkau Jadikan Para Lulusan SMA 1 SUKODONO  Ini Insan Yang Berdedikasi Tinggi
Untuk Membangun Kembali Bangsa Yang Kini Telah Diporak Porandakan
Oleh Manusia-Manusia  Yang Tidak Bertanggung Jawab
Padahal Kami Tahu Engkau Tidak Pernah Suka Terhadap Orang-Orang Yang Berbuat Kerusakan
Ilahi …. Rabb Ku Yang Maha Menggengam
Genggamlah Kami Dalam Kekuasaan Dan Kekuatanmu
Sehingga Tak Satupun Kekuatan  Mampu  Melemahkan Iman Kami
Tak Sataupun Kekuatan Mampu Meruntuhkan Kebersamaan Kami
Dan Tak Satupun Kekuatan Mampu Memecah Belah Persatuan Kami
Ilahi… Penolong Dan Pelindung Kami
Kami  Bermohon Kepadamu Dengan Segala Kekuasaanmu
Jangan Kau Tolak  Doa Kami  Karena Kejelakan Amal Dan Perangai Kami
Jangan Kau Segerakan Siksaan   Pada Kami  Karena Kemaksiatan Yang Kami Lakukan
Dalam Kesendirian Dan Kebersamaan Kami
Maha Suci Engkau Ya Ilahi
Perkenankanlah Doa Dan Harapan Kami

Sabtu, 21 April 2012

KATA MUTIARA


KATA MUTIARA
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. ~ Mary McCarthy
Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale Carnegie
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. ~ Sydney Harris
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather
Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. ~ Robert Hall
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ~ Martin Vanbee
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew Jackson
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. ~ Evelyn Underhill
Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. ~ Johan Wolfgang Goethe
Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. ~ Sir Francis Bacon
Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. ~ Jalinus At Thabib
Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. ~ Marcus Aurelius
Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. ~ Thomas Hardy